Terpuruk? Boleh saja. Asal jangan lupa cara untuk kembali bahagia.
Manusia pasti pernah mengalami hal terburuk dalam hidupnya. Berat atau ringan, itu sama sama cobaan bukan? Ada luka disetiap ujiannya.
Seperti halnya patah hati.
Em bayangkan saja, ketika kamu tengah berada pada fase mencintai dengan sangat. Tiba tiba dia mengkhianatimu. Menuntut terhadap hal yang seharusnya bisa dia terima apa adanya seperti kamu menerimanya.
Tiba tiba pula dia tengah menggandeng wanita baru dihadapanmu.
Tidak ada yang tidak sakit.
Munafik kalau bilang " i'am OK" nyatanya tak se oke yang dilihat.
Ada takaran kesedihan disana. Pingin cerita takut disangka berlebihan. Bucin. Dll.
Pingin nangis takut dibilang cengeng banget jadi orang.
Sekalinya ada yang kasih nasihat.
"Aku juga pernah ngrasain di posisi kamu. Udah ikhlasin aja. Dia nggak baik buat kamu."
Its ok. Nggk ada yang salah dalam hal itu, dia memang pernah merasakn diposisimu tapi tentunya berbeda. Kamu dan dia berbeda.
Ada lagi permasalahan dengan rekan kerja. Dimana seharusnya saling bekerja sama untuk satu tujuan, malah ini bersaing untuk saling menjatuhkan. Apa targetnya akan digapai? No. Yang ada kerjaanmu akan berantakan. Begitupun dengan hati dan fikiran. Apalagi fisik. Jika bisa bicara, mereka akan menuntutmu untuk mengistirahatkannya. Bukan malah kerja rodi untuk sebuah pengakuan belaka.
Di masalah lain dengan masalah keluarga yang tentunya punya problem yang berbeda beda.
Masalah pertemanan pun kerap kali ada yang goyah.
Kita semua punya masalah kita masing masing. Selama kamu hidup, ya cobaan dan ujianmu akan slalu berputar.
Tapi jangan menjadikan cobaan ini ajang untuk malas malasan. Ajang untuk putus asa. Ajang untuk tidak ingin melakukan yang lebih baik dari sebelumnya.
Not baby. Bukan seperti itu.. masalah kita yang beragam pasti juga beragam pula penyelesainnya. Beragam pula hikmah dan penghargaan yang kita dapat menurut versi-Nya. Yang seharusnya menjadikan kita lebih kuat, lebih tangguh dari sebelumnya.
Kita boleh terpuruk dengan keadaan yang buruk. Namun jangan lupa ada banyak cara untuk kota bangkit dan mengejar kebahahiaam kita.
Disana. Diujung lelah, sakit hati, patah hati, kecewa dan berbagai macam rasa yang menyakitkan lagi. Telah menantimu hadiah dari rasa yang telah kau telan.
Bersabarlah. Prosesmu memang akan sakit. Tapi proses yang menyakitkan itu, akan menjadikanmu sesuatu yang lebih besar.
Seperti halnya patah hati.
Em bayangkan saja, ketika kamu tengah berada pada fase mencintai dengan sangat. Tiba tiba dia mengkhianatimu. Menuntut terhadap hal yang seharusnya bisa dia terima apa adanya seperti kamu menerimanya.
Tiba tiba pula dia tengah menggandeng wanita baru dihadapanmu.
Tidak ada yang tidak sakit.
Munafik kalau bilang " i'am OK" nyatanya tak se oke yang dilihat.
Ada takaran kesedihan disana. Pingin cerita takut disangka berlebihan. Bucin. Dll.
Pingin nangis takut dibilang cengeng banget jadi orang.
Sekalinya ada yang kasih nasihat.
"Aku juga pernah ngrasain di posisi kamu. Udah ikhlasin aja. Dia nggak baik buat kamu."
Its ok. Nggk ada yang salah dalam hal itu, dia memang pernah merasakn diposisimu tapi tentunya berbeda. Kamu dan dia berbeda.
Ada lagi permasalahan dengan rekan kerja. Dimana seharusnya saling bekerja sama untuk satu tujuan, malah ini bersaing untuk saling menjatuhkan. Apa targetnya akan digapai? No. Yang ada kerjaanmu akan berantakan. Begitupun dengan hati dan fikiran. Apalagi fisik. Jika bisa bicara, mereka akan menuntutmu untuk mengistirahatkannya. Bukan malah kerja rodi untuk sebuah pengakuan belaka.
Di masalah lain dengan masalah keluarga yang tentunya punya problem yang berbeda beda.
Masalah pertemanan pun kerap kali ada yang goyah.
Kita semua punya masalah kita masing masing. Selama kamu hidup, ya cobaan dan ujianmu akan slalu berputar.
Tapi jangan menjadikan cobaan ini ajang untuk malas malasan. Ajang untuk putus asa. Ajang untuk tidak ingin melakukan yang lebih baik dari sebelumnya.
Not baby. Bukan seperti itu.. masalah kita yang beragam pasti juga beragam pula penyelesainnya. Beragam pula hikmah dan penghargaan yang kita dapat menurut versi-Nya. Yang seharusnya menjadikan kita lebih kuat, lebih tangguh dari sebelumnya.
Kita boleh terpuruk dengan keadaan yang buruk. Namun jangan lupa ada banyak cara untuk kota bangkit dan mengejar kebahahiaam kita.
Disana. Diujung lelah, sakit hati, patah hati, kecewa dan berbagai macam rasa yang menyakitkan lagi. Telah menantimu hadiah dari rasa yang telah kau telan.
Bersabarlah. Prosesmu memang akan sakit. Tapi proses yang menyakitkan itu, akan menjadikanmu sesuatu yang lebih besar.
Komentar
Posting Komentar